Marjinal adalah nama sebuah grup musik beraliran punk-rock yang berasal
dari Jakarta, Indonesia. Kelompok musik ini sebelumnya bernama Anti
ABRI, bersamaan dengan berubahnya nama institusi militer di Indonesia,
nama Anti ABRI-pun berubah lagi menjadi Anti Military.
Melalui
lirik-lirik lagunya, Marjinal dapat dikategorikan sebagai kelompok musik
berhaluan anarko-punk, karena liriknya banyak memuat tema-tema politik,
dan semangat perubahan sosial.
Beberapa lagu yang diciptakan oleh mereka banyak dinyanyikan oleh para aktivis yang sedang berdemonstrasi.
Sejak berdirinya, kelompok ini telah menghasilkan beberapa album, diantaranya adalah:
Anti Military
TermarjinalkanPredator
Marjinal Band
Dibawah ini adalah wawancara dengan Marjinal, band yang
terkenal sebagai band yang memiliki semangat perlawanan yang kuat…
Wawancara ini dikutip dari KEMERDEKAAN ZINE
Pertanyaan yang sangat
membosankan, tolong ceritakan awal berdirinya band kalian, MARJINAL dan
siapa saja tukang protes didalamnya………. Awal kami membentuk band itu
pada tahun 1997, dengan bersandang nama ANTI ABRI, dimana secara
kebetulan kami anti kekerasan, dan ABRI salah satu kuat membudayakan
kekerasan. Kami sering bermain pada event-event bebas. Disaat-saat
selalu bersama-sama (dadakan), lantas kami buat ANTI-MILITARY, karena
ABRI sudah diganti. Yang album pertama pada tahun 1999, album kedua pada
tahun 2000 dengan personil yang selalu berganti-ganti dan kami suka
itu. Dan yang terdata, ROMY JAHAT (biduan), CHE MONKEY (ritem), BOB Oi!
(bas), STEVE (dram), MIKE (melodi), ACAY LEE (dram), EKAL (vokal), SISI
(vokal), ABLEH (ritem), ASEP (vokal) dan ARIEF (dram)…..yang
sekarang…..lalu, kami keluarkan MARJINAL. Semua tukang protes.
Dulu
nama band kalian adalah ANTI-MILITARY, mengapa kalian merubah nama band
kalian menjadi MARJINAL, tolong ceritakan latar belakang kalian merubah
nama band kalian………. Kebutuhan kami membuat nama MARJINAL dikarenakan
masih memiliki hubungan dengan Anti ABRI dan Anti Military….. dan perlu
digaris bawahi kami tidak mengganti nama tapi kami membuat dan
menggunakan nama MARJINAL sebagai proses titik balik untuk menjawab
persoalan-persoalan obyektif. Agar, minimal diketahui oleh khalayak
banyak seperti istilah Anti ABRI, Anti Military. Kenapa harus anti dan
istilah MARJINAL, siapa itu ‘Marjinal’, bagaimana terjadinya
marjinalisasi dan lain-lain. Demikian kawan!
Dalam lirik kalian
sebelumnya (Anti-Military), banyak sekali konsep pemikiran budaya
perlawanan khususnya Anarkis serta variannya. Tolong ceritakan cara
pandang kalian tentang konsep pemikiran tersebut………. Kami lebih
memfungsikanAnarkisme dan variannya adalah sebatas referensi, bukannya
mengadopsi mentah. Kami lebih mengupayakan melihat, merasa, mendengar
dan meraba situasi serta kondisi yang mempengaruhi kami.
Dalam
bermusik, tentu kalian lebih mengutamakan lirik. Sejauh mana pandangan
kalian tentang konsep lirik tersebut dan bagaimana juga cara kalian
dalam merealisasikannya dalam masyarakat………. Sejauh mataku memotret
kejadian, sejauh aku mengepakkan sayap dan merambat. Dan sejauh roda
gerigi otak-otakku bekerja. Dengan banyak cara dan kami percaya dan
yakini ada 1001 macam aksi yang dapat kami lakukan. Adalah sebuah
kontradiksi, untuk membantu menciptakan sebuah pemikiran yang notabene
masyarakat kita selalu diorientasikan dalam pemikiran yang seragam dan
searah. Masyarakat yang berdiri diatas nilai-nilai kemanusiaan,
tolong-menolong, si kaya bantu si miskin, kuat bantu lemah, saling
menghormati dan menghargai. Kami tidak bisa mendeteksi hal itu,
terserah! …..Yakin, karena manusia itu adalah berfikir secara rasional.
Bagaimana
pandangan kalian tentang politik dan punk, apakah bisa berjalan/
seimbang, sedangkan secara obyektif punk yang selama ini merupakan
Counter-Culture (budaya perlawanan), sekarang ini telah mengalami
dekadensi dan pola gerakan mereka yang cenderung berjalan
sendiri-sendiri dan bergerak secara elitis. Malahan cenderung
menciptakan suatu kontradiksi di dalamnya. Contohnya antara apolitikal
dan politikal, bagaimana pandangan kalian dalam hal ini………. Pandangan
kami dalam hal ini bahwa politik bisa berjalan seimbang dengan punk,
karena punk itu sendiri adalah politik dan politik yang melahirkan punk.
Tanpa politik takkan melahirkan punk, dan bila hanya punk hanya itu
hanya sebuah kata tidak melahirkan tindakan, karena politik (POLI dan
TIK = banyak cara. Pandangan kami dalam kontradiksi di dalam punk adalah
sesuatu yang wajar dan kami melihatnya sebagai proses pendewasaan
(kontradiksi melahirkan dialektika).
Menanggapi masalah
globalisasi yang sudah masuk ke negara-negara dunia ketiga (khususnya
Indonesia), yang berbasis pada industrialisasi dan ekonomi secara
struktural, cara-cara apakah yang relevan untuk membendung ruang gerak
mereka selama ini………. Bentuk sel-sel baru, untuk menggempur lawan dengan
syarat terjun ke kantong-kantong masyarakat untuk belajar dan bekerja
sama-sama. Yakini tanpa mereka (masyarakat) tidak akan pernah
menciptakan perubahan.
Proses reformasi dan demokratisasi yang
selama ini diagungkan oleh rakyat Indonesia, tidak berjalan seperti yang
mereka impikan. Bagaimana tanggapan kalian dalam hal ini? Dan tatanan
masyarakat yang bagaimana yang kalian inginkan………. Ya, jelaslah…..proses
reformasi dan demokratisasi hanya menjadi terminologi untuk mengantar
sebuah kekuasaan baru. Jadi impian masyarakat mengenai demokrasi hanya
sekedar impian tok, jikalau sistem yang masih dikuasai oleh segelintir
kaum minoritas. Tatanan masyarakat yang berasakan nilai kemanusiaan.
Manusia makhluk yang sosial, manusia makhluk yang berpikir, makhluk yang
merdeka, yang bukan gembala dan yang berakal budi pekerti yang tinggi.
Oke,
kembali berbicara tentang MARJINAL, terpikir tidak dalam diri kalian
untuk bergabung dengan major label dengan tujuan untuk mensosialisasikan
ide-ide penikiran kalian dalam jangkauan masyarakat luas dan secara
tidak langsung memberikan penyadaran kepada mereka. Contoh seperti RAGE
AGAINST THE MACHINE, CHUMBAWAMBA ataupun IWAN FALS (seperti album
lamanya), bagaimana menurut kalian………. Terpikir sih, tapi kami tidak
tertarik tuh, dengan disiplinier recording Indonesia khususnya. Biasanya
yang menciptakan teman-teman menjadi obyek, berbeda dengan CHUMBAWAMBA,
R.A.T.M dan IWAN FALS. Mereka telah memenangkan pasar. Oleh sebab itu,
mari kita ciptakan kerjasama yang kuat dilingkungan kita, pada
khususnya. Dengan ciptakan masyarakat yang kreatif dan produktif sebagai
perlawanan terhadap kapitalisme.
Mendengar kabar bahwa salah
satu album kalian, dirilis juga oleh salah satu rekord di Australia.
Bisa ceritakan hal itu………. Tepatnya kami tidak tahu rekord tersebut.
Tetapi yang kami tahu kaset kami akan dibajak disana oleh sekelompok
kawan yang tergabung didalam komunitas sosialis di Australia.
Untuk
menutup interview ini, ada yang kalian ingin sampaikan untuk semua yang
membaca interview ini………. Jangan hanya untuk percaya saja karena
manusia diciptakan untuk berpikir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar